PROYEK TOL TANJUNG PRIUK - CIKARANG
Pembangunan
jalan tol ini diprediksi akan menekan kemacetan lebih dari 30 persen.
VIVAnews - Pemerintah DKI Jakarta berupaya untuk mengatasi kemacetan
dengan menambah volume jalan di Jakarta. Pembangunan jembatan layang dan jalan
tol akan ditingkatkan pada 2011 ini.
Setelah pembangunan jalan layang Casablanca dan Antasari yang telah masuk tahap pemasangan pondasi, Pemerintah Jakarta kini merencanakan untuk membangunan jalan Tol Tanjung Priok-Cikarang (Tanjung Karang).
Setelah pembangunan jalan layang Casablanca dan Antasari yang telah masuk tahap pemasangan pondasi, Pemerintah Jakarta kini merencanakan untuk membangunan jalan Tol Tanjung Priok-Cikarang (Tanjung Karang).
Pembangunan tol ini diprediksi akan
menekan kemacetan lebih dari 30 persen dan sebagai alternatif untuk membatasi
waktu operasional kendaraan berat di ruas tol dalam kota.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono mengatakan, dengan pembangunan ini, konsentrasi laju kendaraan berat dapat terurai. Kemudian tinggal membenahi kendaraan berat yang menuju Merak yang melintas di ruas Tol Dalam Kota.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), akan membangun tol di atas Jalan RE Martadinata. Selain untuk memecah kepadatan kendaraan, proyek yang ditargetkan rampung 2013
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono mengatakan, dengan pembangunan ini, konsentrasi laju kendaraan berat dapat terurai. Kemudian tinggal membenahi kendaraan berat yang menuju Merak yang melintas di ruas Tol Dalam Kota.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), akan membangun tol di atas Jalan RE Martadinata. Selain untuk memecah kepadatan kendaraan, proyek yang ditargetkan rampung 2013
bertujuan menanggulangi dampak rob yang kerap
merendam kawasan Jakarta Utara.
Nantinya jalan ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan berat. Sementara Jalan RE Martadinata difungsikan untuk kendaraan pribadi dan kendaraan umum.
Seperti diinformasikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, akses jalan tol Tanjung Karang memiliki panjang 47 kilometer. Pembangunan akan dibagi dalam dua ruas.
Nantinya jalan ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan berat. Sementara Jalan RE Martadinata difungsikan untuk kendaraan pribadi dan kendaraan umum.
Seperti diinformasikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, akses jalan tol Tanjung Karang memiliki panjang 47 kilometer. Pembangunan akan dibagi dalam dua ruas.
Pembangunan akses tol kawasan
industri di Cikarang, Bekasi, menuju Pelabuhan Tanjung Priok E-1, mulai dibuka
2011. Sementara akses tol ruas E-2, diperkirakan selesai dua tahun
berikutnya.
Infrastruktur jalan tol lain yang akan dikerjakan Departemen Pekerjaan Umum adalah pembangunan jalan tol Cibitung (Cikarang)- Cilincing, dan jalan tol Cimanggis-Cibitung. Keduanya akan beroperasi pada 2014 mendatang.
Sementara di internal kawasan industri Cikarang, Direktorat Jenderal Binamarga membuat proses pembangunan jalan antara kawasan untuk menunjang akses tol menuju Tanjung Priok.
Di antaranya, pelebaran jalan Inspeksi Tarum Barat sepanjang 13 kilometer, dari lebar tujuh menjadi 14 meter. Biayanya ditanggung Pemerintah Kabupaten Bekasi sebesar Rp78 miliar, diperkirakan rampung tahun ini.
Pelebaran jalan Raya Cibarusah, meliputi jalan Mekarmukti - jalan layang Cikarang- MH Thamrin- Cibarusah- Cibucil, pembiayaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah Jawa Barat. (adi)
Infrastruktur jalan tol lain yang akan dikerjakan Departemen Pekerjaan Umum adalah pembangunan jalan tol Cibitung (Cikarang)- Cilincing, dan jalan tol Cimanggis-Cibitung. Keduanya akan beroperasi pada 2014 mendatang.
Sementara di internal kawasan industri Cikarang, Direktorat Jenderal Binamarga membuat proses pembangunan jalan antara kawasan untuk menunjang akses tol menuju Tanjung Priok.
Di antaranya, pelebaran jalan Inspeksi Tarum Barat sepanjang 13 kilometer, dari lebar tujuh menjadi 14 meter. Biayanya ditanggung Pemerintah Kabupaten Bekasi sebesar Rp78 miliar, diperkirakan rampung tahun ini.
Pelebaran jalan Raya Cibarusah, meliputi jalan Mekarmukti - jalan layang Cikarang- MH Thamrin- Cibarusah- Cibucil, pembiayaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah Jawa Barat. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar